This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 01 Juni 2014

PROPOSAL



           A.      PENGERTIAN

Proposal merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan. Proposal merupakan usulan tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditunjukan kepada pihak tertentu.
Proposal disebut pula dengan usul kegiatan. Proposal disusun apabila kita bermaksud melakukan suatu kegiatan dan kegiatan itu perlu mendapat persetujuan (donator). Dalam usulan tersebut perlu diterangkan segala rencana yang akan dilakukan dengan jelas dan selengkap-lengkapnya.

          B.      SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN PROPOSAL

Agar usulan kegiatan diterima donator, proposal yang kita susun itu harus memenuhi persyaratan berikut.
a.       Memiliki struktur dan logika yang jelas. Hindarilah kata-kata seperti mungkin,sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang menunjukan sikap ragu-ragu. Untuk itu, gunakanlah kata-kata harus, akan, dan kata-kata lainnya yang bersifat meyakinkan.
b.      Hasil kegiatan itu harus terukur. Gunakan angka-angka yang pasti dan bukan perkiraan.
c.       Rumusakanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif, dan terperinci dan yang betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan.
d.      Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional,tidak mengada-ada.

             C.      SISTEMATIKA PROPOSAL

              Sistematika ataupun unsur-unsur dalam proposal berbeda-beda. Hal tersebut  bergantung pada jenis kegiatannya.
1.       Proposal Penelitian
Berikut sistematika proposal untuk penelitian.
a.       Latar Belakan Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud membeberkan tentang alasan munculnya masalah yang diteliti atau penting dilihat dari segi profesi penelitian, pengewmbangan ilmu, atau kepentingan pembangunan. Hal yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah atau resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti.Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya jika diutarakan kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.
b.      Perumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti. Yang dapat menolong kita keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar terdahulu dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.Dalam merumuskan dan analisis masalah ini sekaligus juga dilakukan identifikasi variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian beserta definisi operasional dari setiap variabel. Untuk mempermudah perumusan masalah, rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Namun, apabila mampu merumuskannya dalam bentuk uraian-uraian yang komprehensif dan analis, hal itu akan lebih baik.
c.       Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh sebab itu, rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula proses penelitiannya.
d.      Asumsi
Asumsi berfungsi sebagai titik pangkal penelitian. Asumsi dapat berupa teori dan dapat berupa teori dan dapat pula berupa pemikiran peneliti sendiri. Apa pun materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu.Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai landasan bagi hipotesis.
Asumsi ini harus dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.Jadi bukan kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, atau kalimat mengharapkan.
e.      Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau submasalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus diuji kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Hipotesis ini harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif, yang bermaksud mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat karena memang tidak pada tempatnya.
f.        Metode Penelitian
Metode penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahuluan bersifat garis besar saja. Dalam metode penelitian ini, dimasukkan teknik atau teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan metode penelitian historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Dalam hal teknik pengumpulan data, dapat disebutkan teknik angket, wawancara, observasi partisipatif, observasi nonpartisipatif, atau tes. Jika dipandang perlu dapat pula dimasukkan pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Dalam bab ini,juga harus dimasukkan proses pembakuan instrumen penelitian.
g.       Lokasi dan Sampel Penelitian
Disamping menyebutkan lokasi dan sampel penelitian, pada bagian ini juga harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu dilakukan di tempat itu dan dengan sampel itu. Alasan ini akan menjadi lebih kuat apabila dikaiykan dengan rumusan masalah, latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan cara menganalisis data.
h.      Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini dikemukakan nama kegiatan atau tahap penelitian beserta waktu penggarapannya dalam satuan minggu atau bulan.
i.         Personel Penelitian
Kalau penelitian itu dilakukan oleh tim, maka personil penelitiannya meliputi ketua dan anggota. Mungkin pula di dalamnya terliput pula sekretaris dan bendahara. Dalam setiap personil penelitian perlu dicantumkan nama, jabatan, bidang keahlian, alamat, serta tugas-tugasnya.
j.        Biaya Penelitian
Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian meliputi hal-hal berikut.
1)      Uraian kegiatan atau jenis peralatan yang dibutuhkan
2)      Volume kegiatan dan satuan peralatan
3)      Jumlah biaya
k.       Pustaka acuan
Pustaka acuan meliputi media-media cetak yang digunakan atau menjadi bahan acuan dalam kegiatan penelitian itu,baik yang berupa buku, laporan penelitian, jurnal, koran/majalah, ataupun website.

2.       Proposal Kegiatan Kemasyarakatan
Sistematika proposal untuk kegiatan kemasyarakatan, pada umumnya disusun dengan pola berikut.
a.       Latar belakang
b.      nama dan tempat kegiatan
c.       tujuan dan manfaat
d.      jenis-jenis kegiatan
e.      panitia pelaksana
f.        waktu dan tempat pelaksanaan
g.       jadwal kegiatan
h.      biaya
i.         pengesahan

MEMBACA CEPAT DAN PARAGRAF



          A.      MEMBACA CEPAT DAN MENEMUKAN IDE POKOK BACAAN

1.      Membaca Cepat
Kecepatan membaca tidak berarti hanya membaca dengan cepat, tetapi harus juga dengan memahami isinya. Oleh karena itu, Anda hendaknya berlatih terus agar mendapatkan hasil yang optimal.

a.       Teknik Membaca Cepat
1)      Bahan bacaan harus baru atau yang belum pernah dibaca
2)      Dilakukan dalam hati
3)      Situasi lingkungan harus tenang
4)      Mempercepat sasaran pandangan mata
5)      Hindari lompatan pandangan mata yang maju mundur atau bolak-balik
6)      Hindari membaca dengan mengeluarkan suara atau berbisik-bisik
7)      Hindari gerakan kepala ke kiri dan ke kanan
8)      Hindari penunjukan dengan telunjuk tangan atau apapaun
9)      Bacalah per kelompok kata atau frasa
10)   Berlatihlah mencari inti bacaan per paragraf
b.      Meningkatkan Kemampuan membaca cepat
1)      Membaca teks dalam hati
2)      Berkonsentrasi hanya pada bacaan
3)      Tidak menggerakkan bibir untuk mengucapkan kata yang dibaca
4)      Tidak mengunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata
5)      Tidak mengerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
6)      Tidak mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca
7)      Tidak mengeja huruf pada kata-kata yang dibaca dalam harti
8)      Tidak selalu berhenti diawal baris
9)      Tidak membaca dengan bersuara

2.      Ide Pokok
Ide pokok bacaan disebut gagasan pokok.Ide pokok bacaan dapat anda temukan dengan teknk membaca cepat bacaan. Anda harus mampu membaca cepat jika ingin mendapatkan ide pokok tersebut.
Anda dapat menemukan ide pokok bacaan dengan langkah-langkah berikut.
a.       Bacalah setiap paragraf yang hendak dicari ide pokoknya dengan teknik membaca cepat!
b.      Cermati kalimat pertama hingga terakhir! Ingat, ide pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak diawal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh paragraf.

               B.      PARAGRAF

1.       Pengertian
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar dari pada kalimat. Meskipun demikian, paragraf masih merupakan bagian dari satuan bahasa lainnya, yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf.

2.       Unsur-unsur paragraf
Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yakni gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.
a.       Gagasan Utama
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama paragraf mungkin terletak di awal ataupun akhir paragraf. Ada pula gagasan utama yang berada di awal dan di akhir paragraf secara sekaligus.
b.      Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
c.       Hubungan Gagasan Utama dengan Gagasan Penjelas
Hubungan antarunsur-paragraf, terutama kalimat utama dengan kalimat penjelas atau kalimat penjelas dengan kalimat penjelas lainnya, sering menggunakan kata penyambung antarkalimat. Contoh-contoh penyambung antarkalimat lainnya biarpun demikian, setelah itu, selain itu, sebaliknya, oleh sebab itu, dan kecuali itu.

3.       Syarat-syarat penyusunan paragraf
Paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki kepaduan di antara unsur-unsurnya.

a.       Kepaduan makna
Suatu paragraf dikatakan memiliki kepaduan makna (koheran) apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya.Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama.
b.      Kepaduan bentuk
Apabila kepaduan makna berhubungan dengan isi, kepaduan bentuk (kohesif) berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja sebuah paragraf padu secara makna, akan tetapi belum tentu paragraf tersebut kohesif atau didukung oleh kata-kata yang padu.
Kekohesifan sebuah paragraf dapat ditandai oleh:
1)      Hubungan penunjukkan, yang ditandai oleh kata-kata itu, ini, tersebut, berikut, tadi
2)      Hubungan pergantian, ditujukkan oleh kata-kata saya, kami, kita, engkau, anda, mereka, ia
3)      Hubungan pelepasan, ditandai oleh penggunaan kata sebagian, seluruhnya
4)      Hubungn perangkaian, ditandai oleh kata dan, lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, kecuali itu, jadi, akhirnya, namun demikin
5)      Hubungan leksikal, ditandai oleh pemanfaatan pengulangan kata, sinonim, hiponim

4.       Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya
a.       Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Letak kalimat utama diawal paragraf atau paragraf kedua
2)      Diawali dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus
b.      Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak diakhir paragraf. Mula-mula
 Dikemukakan fakta-fakta taupun uraian-uraian. Kemudian dari fakta-fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiiki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Letak kalimat utama diakhir paragraf
2)      Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
c.       Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terlatak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama.Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.

5.       Menarik Kesimpulan Isi Teks Berdasarkan Pola Generalisasi, Analogi, Sebab-Akibat
a.       Generalisasi
Adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan  pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, conto-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri sebagai penjelasa lebih lanjut.
b.      Analogi
Cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat ama. Cara ini berdasarkan pada sebuah asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, amaka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
c.       Sebab-Akibat
Adalah proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.

KATABOLISME



Katabolisme merupakan proses perombakan (disimilasi) senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang bersifat eksergonik (menghasilkan ATP). Contohnya adalah respirasi,fermentasi, glikolisis, glikogenolisis. 

                 1.       Respirasi Sel (Respirasi Aerob)
Respirasi sel adalah proses oksidasi glukosa di dalam sel untuk mendapatkan energi. Pengubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut:
a.       Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis berlangsung di sitosol secara anaerob. Glikolisis adalah pemecahan satu molekul glukosa (6 atom C) menjadi 2 asam piruvat (3 atom C), 2 NADH, 2 ATP.
b.      Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di membran dalam mitokondria pada kondisi aerob. Jika oksigen yang akan digunakan cukup tersedia, molekul asam piruvat akan masuk ke dalam mitokondria. Asam piruvat akan mengalami pelepasan CO2 (dekarboksilasi) dan hidrogen (reaksi oksidasi). Selama proses tersebut, asam piruvat digabungkan dengan koenzim A sehingga terbentuk 2 asetil-KO A (2 atom C), 2 NADH, dan 2 CO2.
c.      Siklus Krebs
Siklus Krebs berlangsung di matriks mitokondria pada kondisi aerob. Untuk 1 mol glukosa berlangsung 2 kali siklus krebs. 2 Asetil-Ko A (2 atom C) diubah menjadi 6 NADH, 2 FADH, 2 ATP, dan 4 CO2.


d.      Transpor Elektron
Reaksi ini terjadi di membran dalam mitokondria. Pada transpor elektron, oksigen berperan sebagai akseptor elektron terakhir. Yang berperan sebagai pembawa elektron adalah FAD dan NAD. Setelah menerima elektron, O2 akan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. ATP yang dihasilkan dalam transpor elektron adalah sebagai berikut.
10 NADH (1 NADH = 3 ATP) = 30 ATP
2 FADH    (1 FADH  = 2 ATP) =   4 ATP +
                                                     34 ATP   

Total ATP yang dihasilkan dalam respirasi aerob adalah:
Glikolisis                =  2 ATP
Siklus krebs            =  2 ATP
Transpor elektron   = 34 ATP +   
                                   38 ATP

Energi yang diperlukan untuk membawa 2 NADH hasil glikolisis dari sitoplasma ke mitokondria adalah 2 ATP. Jadi total ATP yang dihasilkan pada respirasi aerob adalah 38 – 2 = 36 ATP.

                    2.      Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Energi yang dihasilkan pada respirasi anaerob lebih sedikit dibandingkan respirasi aerob.
a.      Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol, piruvat hasil glikolisis akan mengalami dekarboksilasi (pelepasan CO2) membentuk asetaldehid. Beberapa organisme bersel satu yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah ragi (khamir) dan bakteri.


b.     Fermentasi Asam Laktat
Lain halnya dengan fermentasi alkohol, pada fermentasi ini, piruvat tidak dikarboksilasi terlebih dahulu menjadi asetaldehid melainkan langsung direduksi oleh NADH menjadi asam laktat. Beberapa mikroorganisme seperti fungi (jamur mikroskopis) dan bakteri tertentu (Lactobacillus sp.) berperan dalam fermentasi asam laktat ini,antara lain : dalam pembuatan susu, keju, dan minuman yoghurt.
Disebut juga asam lelah.