A.
PENGERTIAN
Proposal
merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan. Proposal
merupakan usulan tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditunjukan kepada
pihak tertentu.
Proposal disebut pula dengan usul kegiatan.
Proposal disusun apabila kita bermaksud melakukan suatu kegiatan dan kegiatan
itu perlu mendapat persetujuan (donator). Dalam usulan tersebut perlu
diterangkan segala rencana yang akan dilakukan dengan jelas dan selengkap-lengkapnya.
B.
SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN PROPOSAL
Agar usulan
kegiatan diterima donator, proposal yang kita susun itu harus memenuhi
persyaratan berikut.
a.
Memiliki struktur dan logika yang jelas.
Hindarilah kata-kata seperti mungkin,sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang
menunjukan sikap ragu-ragu. Untuk itu, gunakanlah kata-kata harus, akan, dan
kata-kata lainnya yang bersifat meyakinkan.
b.
Hasil kegiatan itu harus terukur. Gunakan
angka-angka yang pasti dan bukan perkiraan.
c.
Rumusakanlah jenis kegiatan secara jelas,
inovatif, dan terperinci dan yang betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan.
d.
Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan
harus rasional,tidak mengada-ada.
C.
SISTEMATIKA PROPOSAL
Sistematika ataupun unsur-unsur dalam
proposal berbeda-beda. Hal tersebut
bergantung pada jenis kegiatannya.
1.
Proposal Penelitian
Berikut sistematika proposal untuk penelitian.
a.
Latar Belakan Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud membeberkan tentang
alasan munculnya masalah yang diteliti atau penting dilihat dari segi profesi
penelitian, pengewmbangan ilmu, atau kepentingan pembangunan. Hal yang perlu
disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa
gelisah atau resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti.Dalam latar
belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat
di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya
jika diutarakan kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah
tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan apa yang kiranya akan
diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.
b.
Perumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti.
Yang dapat menolong kita keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah
adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil
penelitian para pakar terdahulu dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah
yang akan diteliti.Dalam merumuskan dan analisis masalah ini sekaligus juga
dilakukan identifikasi variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian
beserta definisi operasional dari setiap variabel. Untuk mempermudah perumusan
masalah, rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Namun,
apabila mampu merumuskannya dalam bentuk uraian-uraian yang komprehensif dan
analis, hal itu akan lebih baik.
c.
Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah
penelitian selesai dilakukan. Oleh sebab itu, rumusan tujuan ini harus
konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula proses penelitiannya.
d.
Asumsi
Asumsi berfungsi sebagai titik pangkal penelitian. Asumsi dapat berupa
teori dan dapat berupa teori dan dapat pula berupa pemikiran peneliti sendiri.
Apa pun materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak
perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi
masalah yang akan diteliti pada masa itu.Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai
landasan bagi hipotesis.
Asumsi ini harus dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.Jadi bukan
kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, atau kalimat
mengharapkan.
e.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau submasalah
yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan masih harus diuji kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah,
hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Hipotesis ini harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat
analitis. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif, yang bermaksud
mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat karena
memang tidak pada tempatnya.
f.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahuluan bersifat garis
besar saja. Dalam metode penelitian ini, dimasukkan teknik atau teknik-teknik
pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan metode penelitian
historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Dalam hal teknik pengumpulan data,
dapat disebutkan teknik angket, wawancara, observasi partisipatif, observasi
nonpartisipatif, atau tes. Jika dipandang perlu dapat pula dimasukkan
pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Dalam bab ini,juga
harus dimasukkan proses pembakuan instrumen penelitian.
g.
Lokasi dan Sampel Penelitian
Disamping menyebutkan lokasi dan sampel penelitian, pada bagian ini juga
harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu dilakukan di tempat itu dan
dengan sampel itu. Alasan ini akan menjadi lebih kuat apabila dikaiykan dengan
rumusan masalah, latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan cara
menganalisis data.
h.
Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini dikemukakan nama kegiatan atau tahap penelitian beserta
waktu penggarapannya dalam satuan minggu atau bulan.
i.
Personel Penelitian
Kalau penelitian itu dilakukan oleh tim, maka personil penelitiannya
meliputi ketua dan anggota. Mungkin pula di dalamnya terliput pula sekretaris
dan bendahara. Dalam setiap personil penelitian perlu dicantumkan nama,
jabatan, bidang keahlian, alamat, serta tugas-tugasnya.
j.
Biaya Penelitian
Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian meliputi hal-hal berikut.
1)
Uraian kegiatan atau jenis peralatan yang
dibutuhkan
2)
Volume kegiatan dan satuan peralatan
3)
Jumlah biaya
k.
Pustaka acuan
Pustaka acuan meliputi media-media cetak yang digunakan atau menjadi
bahan acuan dalam kegiatan penelitian itu,baik yang berupa buku, laporan
penelitian, jurnal, koran/majalah, ataupun website.
2.
Proposal Kegiatan Kemasyarakatan
Sistematika proposal untuk kegiatan kemasyarakatan, pada umumnya disusun
dengan pola berikut.
a.
Latar belakang
b.
nama dan tempat kegiatan
c.
tujuan dan manfaat
d.
jenis-jenis kegiatan
e.
panitia pelaksana
f.
waktu dan tempat pelaksanaan
g.
jadwal kegiatan
h.
biaya
i.
pengesahan
0 komentar:
Posting Komentar